Berdasarkan data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), penjualan 'kuda besi' di Tanah Air pada periode Januari-Mei 2015, hanya tercatat 2.599.448 unit. Atau melemah 24,7 persen dibandingkan dengan penjualan pada periode yang sama tahun lalu, yakni sebesar 3.451.377 unit.
Penurunan penjualan ini pun terjadi pada perusahaan sepeda motor Honda. Menurut General Manager Sales Division PT Astra Honda Motor (AHM), Thomas Wijaya, tahun ini merupakan masa yang sulit bagi industri otomotif khususnya sepeda motor.
“Kami harus mahir melihat peluang dan membaca kebutuhan masyarakat,” kata Thomas dalam keterangan tertulis kepada VIVA.co.id, Selasa 23 Juni 2015.
Lebih lanjut Thomas menuturkan, pada periode Januari-Mei 2015, penjualan sepeda motor Honda telah mencapai 1.769.305 unit atau menguasai pangsa pasar 68,1 persen. Jenis motor skutik Honda tembus 1.521.325 unit atau masih menjadi raja skutik nasional dengan capaian 76,8 persen pangsa pasar.
Menurut Thomas, meski pasar menurun, namun ada model Honda yang justru mengalami peningkatan, yakni Honda Scoopy yang tumbuh sebesar 8,5 persen atau 125.697 unit. Sedangkan periode sama pada tahun lalu hanya 115.849 unit.
Selain melalui Honda Scoopy, pencapaian penjualan skutik Honda ini juga disumbang oleh All New Honda BeAT eSP di angka tertinggi 826.262 unit, lalu Honda Vario series sebesar 563.526 unit, Honda Spacy mencapai 4.095 unit dan Honda PCX terjual 1.755 unit.
Di segmen bebek atau cub, sepeda motor Honda terjual 157.150 unit pangsa pasar sebanyak 46,7 persen. Penjualan di segmen ini disumbang oleh penjualah Honda Supra series mencapai 80.589 unit, Honda Revo series sebanyak 62.132 unit, dan Honda Blade 14.429 unit.
Sementara itu, jajaran motor sport Honda, perusahaan berlambang sayap mengepak ini mampu menjual 90.820 unit dengan pangsa pasar 32,1 persen.
Penjualan terbesar diperoleh dari Honda Verza 150 di angka 35.346 unit, lalu Honda CB150R StreetFire sebesar 25.397 unit, Honda CBR series 26.242 unit, dan Honda MegaPro 3.835 unit