KOMERINGSELATAN.BLOGSPOT.COM - Aleix Espargaro sepertinya akan menjalani akhir pekan yang menjanjikan
setelah dia dapat posisi start kedua di MotoGP Belanda. Tapi motor yang
tak bertenaga membuat dia dengan mudah disalip
rider lain dan akhirnya finis di posisi sembilan.
Espargaro cuma kalah cepat dari Valentino Rossi pada sesi kualifikasi MotoGP Belanda. Start dari posisi dua,
rider asal Spanyol itu sempat menyimpan harapan tinggi untuk setidaknya bisa dapat hasil oke.
Dia memang memulai
race
dengan bagus. Start yang meyakinkan membuatnya bertahan di posisi dua
setelah melewati tikungan pertama. Namun sampai di situ saja dia bisa
berada di barisan depan.
Espargaro sama sekali tidak berdaya saat
harus beradu di lintasan lurus. Karena Suzuki yang kurang bertenaga,
para rival dengan mudah bisa menyalipnya.
"Itu balapan yang
membuat frustrasi. Saya memulainya dengan baik dan mencoba menekan dan
mengikuti (Andrea) Iannone, saya merasa sangat baik dengan motornya dan
kecepatannya juga bagus. Tapi Dovi (Andrea Dovizioso) menyalip saya di
lintasan lurus. Lalu Pedrosa datang melewati saya. Saya bisa kembali
mendahului mereka tapi sekali lagi saat melintasi trek lurus mereka
mendahului saya," sahut Espargaro di
MCN.
"Itu
benar-benar membuat frustrasi, di dalam helm saya merasa sangat marah.
Tapi inilah yang kami punya, saya menekan, melakukan yang terbaik, tapi
di tengah balapan saya memahami kalau saya harus santai dan finis,
karena itu tidaklah mungkin," lanjut Espargaro.
Suzuki sudah
melakukan upgrade pada mesin mereka sebelum balapan di Catalunya dua
pekan lalu. Sampai akhir tahun ini pabrikan asal Jepang itu belum akan
melakukan pengembangan lebih jauh pada dapur pacunya.
Menyambut
seri berikutnya di Jerman, Espargaro mengaku merasa positif. Karakter
sirkuit dengan hanya memiliki satu lintasan lurus dianggap bisa memberi
keuntungan bagi Suzuki.
"Setelan motor sangat baik, terutama
setelah FP1 yang negatif. Kami banyak mengembangkan motor. Untuk Jerman
karena di sana hanya ada satu lintasan lurus mungkin kerugian kami akan
sedikit. Saya merasa oke dengan motor ini saat melintasi tikungan, saya
bisa mengerem lebih baik dibanding orang lain. Tapi seperti saya bilang,
kecepatan kami kurang dari 300 km/jam di lintasan lurus, sementara yang
lain bisa mencapai 310, 315 km/j. Jadi, sangatlah sulit," tutas dia.