Senin, 06 Juli 2015

Suzuki yang Tak Bertenaga Bikin Espargaro Frustrasi

KOMERINGSELATAN.BLOGSPOT.COM - Aleix Espargaro sepertinya akan menjalani akhir pekan yang menjanjikan setelah dia dapat posisi start kedua di MotoGP Belanda. Tapi motor yang tak bertenaga membuat dia dengan mudah disalip rider lain dan akhirnya finis di posisi sembilan.

Espargaro cuma kalah cepat dari Valentino Rossi pada sesi kualifikasi MotoGP Belanda. Start dari posisi dua, rider asal Spanyol itu sempat menyimpan harapan tinggi untuk setidaknya bisa dapat hasil oke.

Dia memang memulai race dengan bagus. Start yang meyakinkan membuatnya bertahan di posisi dua setelah melewati tikungan pertama. Namun sampai di situ saja dia bisa berada di barisan depan.

Espargaro sama sekali tidak berdaya saat harus beradu di lintasan lurus. Karena Suzuki yang kurang bertenaga, para rival dengan mudah bisa menyalipnya.

"Itu balapan yang membuat frustrasi. Saya memulainya dengan baik dan mencoba menekan dan mengikuti (Andrea) Iannone, saya merasa sangat baik dengan motornya dan kecepatannya juga bagus. Tapi Dovi (Andrea Dovizioso) menyalip saya di lintasan lurus. Lalu Pedrosa datang melewati saya. Saya bisa kembali mendahului mereka tapi sekali lagi saat melintasi trek lurus mereka mendahului saya," sahut Espargaro di MCN.

"Itu benar-benar membuat frustrasi, di dalam helm saya merasa sangat marah. Tapi inilah yang kami punya, saya menekan, melakukan yang terbaik, tapi di tengah balapan saya memahami kalau saya harus santai dan finis, karena itu tidaklah mungkin," lanjut Espargaro.

Suzuki sudah melakukan upgrade pada mesin mereka sebelum balapan di Catalunya dua pekan lalu. Sampai akhir tahun ini pabrikan asal Jepang itu belum akan melakukan pengembangan lebih jauh pada dapur pacunya.

Menyambut seri berikutnya di Jerman, Espargaro mengaku merasa positif. Karakter sirkuit dengan hanya memiliki satu lintasan lurus dianggap bisa memberi keuntungan bagi Suzuki.

"Setelan motor sangat baik, terutama setelah FP1 yang negatif. Kami banyak mengembangkan motor. Untuk Jerman karena di sana hanya ada satu lintasan lurus mungkin kerugian kami akan sedikit. Saya merasa oke dengan motor ini saat melintasi tikungan, saya bisa mengerem lebih baik dibanding orang lain. Tapi seperti saya bilang, kecepatan kami kurang dari 300 km/jam di lintasan lurus, sementara yang lain bisa mencapai 310, 315 km/j. Jadi, sangatlah sulit," tutas dia.

0 komentar: